Pada saat penyelenggaraan Konferensi Pers yang dilakukan oleh CEO Apple, Steve Jobs, tanggal 16 Juli 2010 yang lalu, Apple menyebutkan bahwa tidak ada ponsel yang sempurna dan semua ponsel memiliki kondisi di mana jika dipegang pada lokasi tertentu akan menyebabkan menurunnya kekuatan atau menghilangnya sinyal ponsel.
Seperti sudah berulang kali diberitakan di mana-mana, produk Apple terbaru, yaitu iPhone 4, memiliki kelemahan fatal yaitu sinyal akan hilang jika dipegang pada bagian bawah kiri, di bagian yang justru merupakan cara paling lazim dan paling umum digunakan oleh hampir semua pemakai ponsel.
Untuk “membuktikan” bahwa bukan hanya iPhone 4 yang memiliki kelemahan tersebut, Apple membandingkan iPhone 4 dengan ponsel dari merek-merek lain, yaitu Samsung, HTC dan Blackberry. Pada tayangan presentasinya diperlihatkan bagaimana ponsel dari merek-merek selain Apple tersebut juga dapat kehilangan sinyal pada kondisi tertentu, tapi tidak diperlihatkan pada bagian mana ponsel tersebut digenggam.


letak antenna iPhone 4


perubahannya pada sinyal saal digenggam


Memang harus diakui bahwa sangat mungkin sebuah ponsel memiliki “area mati” di mana jika area ini tertutupi tangan akan menyebabkan sinyal melemah atau bahkan hilang. Tetapi pada umumnya area tersebut bukan pada wilayah di mana ponsel lazimnya digenggam, seperti pada kasus iPhone 4. Kesalahan fatal iPhone 4 adalah area mati tersebut ada pada wilayah yang salah. Tapi Apple tetap tidak mau mengakui kesalalahan tersebut. Membandingkan kekuatan sinyal iPhone 4 dengan ponsel dari merek lain dengan cara menggenggam yang berbeda tentu saja merupakan sebuah langkah yang salah dan sangat tidak etis. Hal inilah yang kemudian memicu munculnya “serangan balik” dari merek-merek yang dibandingkan tersebut.
Saya sengaja membuat judul tulisan ini dengan tidak secara langsung menyebut merek, alasannya supaya lebih menarik dan tidak membosankan saja. “Apel beracun” adalah untuk Apple iPhone 4, “ponsel sejuta umat” tentu saja untuk Nokia. “Si teknologi tinggi” adalah terjemahan dari High Tech Corporation atau HTC. Dan terakhir, “buah beri-beri” diberikan untuk RIM Blackberry.
Mengapa ada Nokia? Meskipun dalam perbandingan kekuatan sinyal tidak ada merek Nokia, tetapi pada saat presentasi dua hari lalu Steve Jobs sempat juga menyebut-nyebut nama Nokia dalam uraian tentang tidak ada ponsel yang sempurna.
Sampai saat ini, yang memberikan serangan balik kepada Apple baru Nokia, HTC, dan Blackberry. Belum ada kabar bagaimana Samsung akan bersikap terhadap hal ini. Seharusnya Samsung melancarkan serangan balik yang sangat keras terhadap Apple karena bukan hanya salah satu produknya yang dibandingkan secara tidak jujur, tapi Steve Jobs juga terkesan merendahkan negara asal Samsung, yaitu Korea, di dalam sesi tanya jawab sewaktu konferensi pers tersebut.

Inilah pertanyaan dari RIM Blackberry:
“Apple’s attempt to draw RIM into Apple’s self-made debacle is unacceptable. Apple’s claims about RIM products appear to be deliberate attempts to distort the public’s understanding of an antenna design issue and to deflect attention from Apple’s difficult situation. RIM is a global leader in antenna design and has been successfully designing industry-leading wireless data products with efficient and effective radio performance for over 20 years. During that time, RIM has avoided designs like the one Apple used in the iPhone 4 and instead has used innovative designs which reduce the risk for dropped calls, especially in areas of lower coverage. One thing is for certain, RIM’s customers don’t need to use a case for their BlackBerry smartphone to maintain proper connectivity. Apple clearly made certain design decisions and it should take responsibility for these decisions rather than trying to draw RIM and others into a situation that relates specifically to Apple.”

Belum ada pernyataan resmi dari HTC, tapi Eric Lin, PR Chief and Online Community Manager HTC menyatakan bahwa presentasi keluhan terhadap produk HTC adalah sangat kecil. Kalimat ini dikutip dari Gizmodo:

While not an official statement, HTC’s Eric Lin, PR chief and online community manager, told Pocket Lint that the handsets singled out by Jobs and Co. during the Friday press conference (mssrs. HTC Legend, HTC Desire, and HTC Nexus One), are actually seeing a complaint rate that’s less than the .55% figure allegedly enjoyed by the iPhone 4.
On the Eris especially, Lin told Pocket lint that “we have had very few complaints about signal or antenna problems on the Eris.”


Lain lagi cara yang dilakukan oleh Nokia, yaitu dengan merilis pernyataan tentang betapa pentingnya desain antena pada ponsel:
“Antenna design is a complex subject and has been a core competence at Nokia for decades, across hundreds of phone models. Nokia was the pioneer in internal antennas; the Nokia 8810, launched in 1998, was the first commercial phone with this feature.
Nokia has invested thousands of man hours in studying human behavior, including how people hold their phones for calls, music playing, web browsing and so on. As you would expect from a company focused on connecting people, we prioritize antenna performance over physical design if they are ever in conflict.
In general, antenna performance of a mobile device/phone may be affected with a tight grip, depending on how the device is held. That’s why Nokia designs our phones to ensure acceptable performance in all real life cases, for example when the phone is held in either hand. Nokia has invested thousands of man hours in studying how people hold their phones and allows for this in designs, for example by having antennas both at the top and bottom of the phone and by careful selection of materials and their use in the mechanical design.”


Kelihatannya perang ini masih akan berlanjut…
Update:
Samsung dan Motorola juga telah memberikan serangan balik terhadap sikap semena-mena Apple.
Dikutip dari gsmarena: Antennagate ain’t over, Samsung and Motorola respond, too


Shin Young-joo, juru bicara dari Samsung menyatakan bahwa:
“The antenna is located at the bottom of the Omnia 2 phone, while iPhone’s antenna is on the lower left side of the device. Our design keeps the distance between a hand and an antenna,” Shin Young-joo said.
“We have fully conducted field tests before the rollout of smartphones. Reception problems have not happened so far, and there is no room for such problems to happen in the future,” he added.


Dan Sanjay Jha, CEO Motorola, membalas dengan pernyataan:
“Consumers don’t like being told how to hold the phone … It is disingenuous to suggest that all phones perform equally”. He also added that unlike Apple, Motorola avoids placing the antennas on the outside of their phones since that could cause reception issues.

Apakah Apple akan membalas kembali serangan-serangan tersebut dan akhirnya mengakui bahwa iPhone 4 adalah produk gagal? Well, kita lihat saja bagaimana perkembangan selanjutnya.